Ibert

Jumat, 02 Desember 2016

Lporan Praktikum Identifikasi & Klasifikasi Visual Objek Tutupan Lahan Pada citra google earth dengan ketinggian mata 750m & 4500-7000m



Laporan Praktikum
Identifikasi & Klasifikasi Visual Objek Tutupan Lahan
Pada citra google earth dengn ketinggian mata 750m & 4500-7000m
Pada
Desa Buano

   Oleh
BERTI S. RIMBAEL
2014 64 007





PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2016



A.    Tujuan Praktikum
·         Penggunaan Unsur & Teknik Interpretasi
·         Mengetahui Kenampakan Objek yang terekam pada citra (Foto Udara)
·         Mengidentifikasi Jenis & macam Objek dengan teknik interprets secara visual
·         Mampu membedakanKenampakan & karakterisik masing – masing objek yang terekam dalam citra ( foto udara )
·         Menidentifikasi objek- objek sesuai dengan kenampakan karakteristiknya & level ketinggian mata/resolusi spasial yang diminta.
B.     Bahan Praktikum
·         Computer berupa Laptop.
·         Software Google Earth
·         2 Foto udara satelit berbagai jenis Ketinggian Mata
Masing – Masing 750m & 4.22 km
·         Alat Tulis
C.     Dasar Teori
Unsur interpretasi foto udara terdiri dari ; rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan, dan situs.
  
1.Rona dan Warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada foto. Warna adalah ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.

Faktor yang mempengaruhi rona:
a. Karakteristik objeknya sendiri
b. Bahan yang digunakan
c. Pemrosesan emulsi
d. Cuaca
e. Letak objek di permukaan bumi.

Contoh pengenalan objek pada foto pankromatik:
Jalan, berbeda jelas terhadap sekitarnya dan umumnya lebih cerah.
Lapangan sepak bola, mempunyai rona yang cerah karena rumput
Perairan, ronanya gelap pada musim kemarau dan cerah pada musim penghujan

2.Bentuk
Bentuk adalah variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek (Lo, 1996). Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk :
Gedung sekolah pada umumnya mempunyai bentuk huruf I, L, U, atau berbentuk persegi panjang.
Gunung api berbentuk kerucut

3.Ukuran
Ukuran adalah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume. Contoh pengenalan objek berdasarkan ukuran:
Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim pada ummnya lebih kecil bila dibandingkan dengan kantor atau industri. Lapangan sepak bola, mempunyai ukuran sekitar 80 m x 100 m

4.Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra fotografi atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual.
Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur:
Hutan bertekstur kasar
Belukar bertektus sedang

5.Pola
Pola adalah hubungan susunan spasial objek. Contoh:
Pola aliran sungai sering menandai bagi struktur geologi, litologi, dan jenis tanah.
Pabrik/industri, beberapa gedung sering bergabung atau berjaraj rapat (hemat lahan)

6.Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Contoh pengenalan objek berdasarkan bayangan:
Cerobong asap dipasang tinggi akan lebih tampak dari bayangan
Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.

7.Situs
Situs atau lokasi objek dalam hubungannya dengan objek yang lain dapat sangat berguna untuk membantu pengenalan suatu objek. Contoh pengenalan objek berdasarkan situs:
Situs kebun kopi terletak di tanah miring karena tanaman kopi menghendaki pengatusan air yang baik
Situs pemukiman memanjang pada umumnya pada igir beting pantai, pada tanggul alam, atau sepanjang tepi jalan.

TAHAP-TAHAP INTERPRETASI

Di dalam pengenalan objek yang tergambar pada foto udara, ada tiga rangkaian kegiatan yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Tahap deteksi ialah pengamatan atas adanya suatu objek, misalnya pada gambaran sungai terdapat objek yang bukan air. Identifikasi ialah upaya mencirikan objek yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup. Sehubungan dengan contoh tersebut maka berdasarkan bentuk, ukuran, dan letaknya, objek yang tergambar pada foto udara tersebut disimpulkan sebagai perahu dayung. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut, misalnya dengan mengamati jumlah penumpangnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perahu tersebut berupa perahu dayung yang berisi tiga orang (Lintz Jr dan Simonett, 1976 dalam Sutanto)
Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu objek pada foto udara. Ia merupakan tahap awal dalam interpretasi foto udara. Keterangan yang diperoleh pada tahap deteksi bersifat global. Keterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi selanjutnya, yaitu pada tahap identifikasi, bersifat setengah rinci. Keterangan rinci diperoleh dari tahap akhir interpretasi, yaitu tahap analisis (Lintz Jr dan Simonett, 1976 dalam Sutanto).

Pada dasarnya kegiatan interpretasi foto udara terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pertama yang berupa pengenalan objek melalui proses deteksi dan identifikasi, dan tingkat kedua yang berupa penilaian atas pentingnya objek yang telah dikenali tersebut, yaitu arti pentingnya tiap objek dan keterkaitan antar objek itu. Tingkat pertama berarti perolehan data, sedang tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. Di dalam upaya otomatisasi, hanya tingkat pertamalah yang dapat dikomputerkan. Tingkat kedua harus dilakukan oleh orang yang berbekal ilmu pengetahuan cukup memadai pada disiplin tertentu.

D.    Langkah Kerja
1.      Membuka software Google Earth untuk memilih citra/foto udara atau lokasi yang akan di interpretasi.
2.      Tentukan ukuran atau ketinggian mata sesuai ukuran yang diminta masing – masing berupa 2 buah citra foto udara dengan ukuran 750m dan 4.22km
3.      Menyimpan Citra Foto tersebut yang telah di ambil dari google earth .
4.      Memasukan 2 buah citra foto tersebut ke power point untuk membuat pembatas lahan/garis pembatas dana atau mewarnai objek yang ada pada citra foto udara tersebut untuk penutupan lahan yang terekam pada citra agar dapat membedakan masing – masing objek.


E.     Hasil                                                                                                                                                                                                              
a.       Citra dengan Penutupan Lahan Berupa Berbagai warna .

 
b.      Citra dengan Penutupan Lahan garis Pembatas berwarna
Tabel . Hasil Identifikasi Lahan dan Keterangan.


No.
Unsur - Unsur Interpretasi

Rona

Bentuk

Ukuran

Tekstur

Pola

Bayangan

Situs

asosiasi

Objek

1.

Biru gelap

Segitiga

Besar

Halus

Bergaris

     -

Dataran Rendah

pantai

laut

2.

Biru Terang

Lurus , memanjang

Kecil

Halus

   -

   Agak kehitaman

Dataran Rendah

   laut

 Perairan Dangkal

3.

Merah gelap

membengkok

Kecil

 Halus

  -

   -

Datarn Rendah

Air Laut

Lamun


4.

Ungu gelap

Lurus

 Kecil

Halus

  -

  -

 Dataran Rendah

Pantai
Pohon Kelapa,  (vegetasi Jarang)

5.

Putih


Lurus & Berkelok

Kecil

Halus

Garis

 -

Datarn Rendah

Garis Pantai

Pasir Pantai

6.

Coklat Terang

Persegi

Besar

kasar

Mengumpul

 -

Dataran Rendah

 Atap genting

Permukiman

7.

Hitam gelap

garis

Kecil, sepertempat

datar

Saling , Berhubungan

   -

Dataran Rendah

Lahan permukiman

Jalan Lokal

8.


Coklat gelap

Persegi

Kecil

Halus

Kotak Persegi

   -

datarann Rendah

Area Sekitar Permukiman

Rawa

9.

Kuning Terang

Persegi Agak Membengkok

Kecil

Halus
 
Mirip seperi bentuk kaki

 -

Dataran rendah

Area Permukiman dan dikelilingi oleh hutan.

Lahan Koson non-vegetasi

10.

Hijau Terang


benturan


Besar


Kasar


Mengumpul
  

 -


Daratan


Tubuh

Hutan Campuran , Vegetasi  Sedang

11.

Hijau Gelap

benturan


Besar

Kasar

Mengumpul

 -

Daratan

Tubuh

Hutan Campuran, Vegetasi Padat












F.      Pembahasan
Berdasarkan peta dan klasifikasi lahan yang ada pada kedua citra tersebut maka dapat dilihat dengan Unsur Interpretasi yaitu Pola,situs,bayangan,warna,bentuk,ukuran dan tekstur untuk menentukan suatu objek. Desa Buano memiliki laut dan hutan bervegetasi lebih luas dari pada Permukiman  dan lahan non-vegetasi .
Tampak pada citra yang pertama (a).  terlihat  bahwa Permukiman Berukuran besar bersamaan dengan lahan bervegetasi dan juga laut .
Pada perairan dangkal banyak didominasi oleh seagrass ( lamun).
 Sedangkan Pada citra ke dua (b). terlihat jelas laut sangat luas dan tampak hutan      campuran 1 yang bervegetasi sedang agak luas dari hutan campuran 2 & 3 yang bervegetasi jarang. Lahan kosong non-vegetasi  juga terlihat sangat luas dari pepohonan yang bervegetasi jarang.

G.    Kesimpulan
Pada kedua citra foto udara dapat di simpulkan bahwa pada desa buano , terdapathutan campuran yang bervegetasi sedang & jarang lebih luas dari hutan campuran yang bervegetasi padat bahkan lahan kosong non-vegetasi juga sangat luas kalau di lihat pada citra foto udara dengan ketinggian mata 4.22km bahkan lebih dari ukuran yang diminta tampak lahan kosong lebih luas dari pada permukiman bahkan Laut yang begitu luas karena desa buano merupakan sebuah pulau yang terbentang diatas lautan luas.





H.    Daftar Pustaka.

·         http//:Klasifikasi%20Tak%20Terbimbing/Penginderaan%20Jauh%20dan%20Interpretasi%20Citra%20%20%20anitasilvianadewi.html
·         http://.Klasifikasi%20Multispektral%20%281%29%20_%20Catatan%20Si%20iGun.html
·         http.www.wikipedia.com%karakteristik20%pulau-buano.html
















MATERI KULIAH KE - 6

BAB 6 PENAJAMAN CITRA DAN PEMFILTERAN SPASIAL      Penajaman citra (image enhancement) meliputi semua operasi yang menghasilkan citra...